PEKANBARU-bappeda.kamparkab.go.id
Dinas Perhubungan Provinsi Riau menggelar Rapat Ekpos Laporan Akhir Penyusunan Rencana Induk Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RILLAJ) Detil Engineering Design (DED) Perlengkapan Jalan Provinsi Riau yang digelar Hotel Pangeran Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Kamis (12/12/19). Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kampar diundang dan hadir mengikuti kegiatan tersebut.
Rapat ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau M. Taufiq Usman Hamid. Pada kesempatan tersebut Taufiq menyampaikan bahwa pihaknya menyampaikan apresiasi kepada pihak konsultan yang telah menyelesaikan penyusunan dokumen Rencana Induk Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (RILLAJ) dan Detail Engineering Design (DED) Perlengkapan Jalan Provinsi Riau Tahun 2019.
Dokumen ini merupakan legalitas dokumen perencanaan jaringan induk lalu lintas dan angkutan jalan serta DED. “Diharapkan Kabupaten/Kota bisa meneruskan dengan menyusun Rencana Induk Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten/Kota,” ujarnya.
Dokumen ini bisa menjadi acuan dalam perencanaan jangka menengah dan jangka panjang. Kepada pihak konsultan Kadis juga mengharapkan selanjutnya ada transfer knowledge (pengetahuan) kepada mereka.
Selanjutnya penyampaian ekpos oleh pihak konsultan PT. Secon Dwi Tunggal Putra Yayan bersama anggota tentang DED dan RILLAJ. Bertindak sebagai moderator Kabid BST Dinas Perhubungan Provinsi Riau Gunawan.
Tim konsultan DED Perlengkapan Jalan menyampaikan sistematika pembahasan laporan akhir yang meliputi Identifikasi Ruas Jalan Provinsi, Inventarisasi Perlengkapan Jalan Eksisting, Prioritas Pengadaan Pekerjaan, Inventarisasi Kebutuhan Perlengkapan Jalan, Program Kegiatan Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan.
Total ruas jalan Provinsi Riau sebanyak 80 ruas jalan dengan panjang 2.799,81 KM. Ruas jalan yang dapat disurvey sepanjang 2.210,81 KM dan ruas jalan yang tidak dapat disurvey sepanjang 591,03 Km atau 21,11 %. Dari 80 ruas jalan Provinsi itu, 10 ruas di antaranya terdapat di Kabupaten Kampar dengan panjang 282,07 KM.
Analisis kondisi perlengkapan jalan eksisting dilakukan berdasarkan survey inventaris jaringan jalan (Road Network Inventory) dan survey perlengkapan jalan. Dari hasil survey tersebut maka dilakukan analisis perlengkapan jalan eksisting secara per ruas jalan. Analisis per ruas jalan ini dilakukan untuk menginventaris perlengkapan jalan di Provinsi Riau sehingga dapat dilakukan pekerjaan kegiatan pemeliharaan atau perbaikan perlengkapan jalan.
Dalam melakukan perhitungan analisis harga satuan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, tim melakukan analisis terhadap kondisi rambu dan marka pada perlengkapan jalan eksisting dan fasilitas jalan lainnya.
Dalam melakukan pengecekan terhadap kondisi perlengkapan jalan dilihat secara visual pengamatan. Dari hasil tersebut didapat tiga kondisi perlengkapan jalan yakni kondisi perlengkapan jalan eksisting baik, eksisting rusak sedang dan eksisting rusak berat.
Prioritas penanganan perlengkapan jalan pada pekerjaan ini menggunakan seleksi lokasi (dari longlist menjadi shortlist). Dengan menggunakan metode ini maka dapat dilakukan penyusunan program kegiatan dalam pengadaan perlengkapan jalan yang disusun dalam jangka waktu tahunan (pertahun) selama 10 tahun, dengan kriteria yang dilakukan untuk menentukan prioritas perlengkapan jalan sebagai berikut, tipe jalan, lebar lajur, tipe medan, jenis perkerasan dan ketersediaan perlengkapan jalan.
Sementara itu saat ekpose RILLAJ disampai bahwa sistematika pembahasan meliputi Pendahuluan, Prakiraan Perpindahan Orang dan/atau Barang Menurut Asal Tujuan Perjalanan Lingkup Provinsi. Arah dan kebijakan Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi Dalam Keseluruhan Moda Transportasi.
Kemudian Arah dan Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Lalu lintas dan Angkutan Jalan yang Memenuhi Aspek Keselamatan Jalan. Arah dan Kebijakan Dalam Pengelolaan Mitigasi Pencemaran Udara. Rencana Kebutuhan Jaringan Jalan Provinsi. Rencana Kebutuhan Simpul Transportasi (terminal angkutan orang dan barang). Rencana Kebutuhan Jaringan Trayek Angkutan Penumpang dan Rencana Kebutuhan Jaringan Lalu Lintas.
Dalam sesi diskusi yang dipandu Kabid BST Dinas Perhubungan Provinsi Riau Gunawan, banyak saran dan masukan yang disampaikan peserta rapat termasuk dari kami yang menyampaikan perlunya kelengkapan data terkait kebutuhan perlengkapan jalan. (Herman Jhoni)