BANGKINANG-bappeda.kamparkab.go.id
Para pakar peneliti dari IPB (Institut Pertanian Bogor) dan UIN (Universitas Islam Negeri) Susqa (Sultan Syarif Kasim) Riau menggelar Forum Group Discussion (FGD) pilot project implementasi sistem informasi penilaian kinerja dan penguatan kelembagaan rantai pasok kelapa sawit di Provinsi Riau, Jambi dan Kalimantan Selatan, yang dilaksanakan di aula Bappeda Kabupaten Kampar, Rabu (7/10/20).
Kegiatan FGD ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian penelitian oleh peneliti IPB dan UIN Susqa untuk meningkatkan daya saing petani Kelapa Sawit khususnya di Kabupaten Kampar. Penelitian ini didanai dengan sumber dana hibah dari BPDP-KS 2020-2021 dengan sistem multiyears (tahun jamak).
Kegiatan FGD ini juga didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kampar dalam hal ini Bappeda Kabupaten Kampar. Kegiatan FGD ini dibuka oleh Kepala Bappeda Kabupaten Kampar Ir. H. Azwan, M.Si yang diwakili Kabid Ekonomi Sumber Daya Alam Bappeda Kampar Jhon Mainir, SP sekaligus juga sebagai pembicara (pemateri). FGD ini diikuti oleh Pemerintah Daerah, Koperasi Sawit, Petani Sawit, pihak IPD dan UIN Susqa Pekanbaru serta undangan lainnya.
FGD ini menghadirkan pembicara sekaligus peneliti dari UIN sekaligus pembicara Dr. Petir Papilo dan Fitra Lestari, PhD, sedangkan dari IPB Prof. Dr. Marimin, Prof. Dr. Mahfud dan Dr. Eng Taufiq Djatna. Khusus untuk peneliti dari IPB dilakukan secara virtual.
Pemateri dari IPB dan UIN Susqa berharap pilot project implementasi sistem informasi penilaian kinerja dan penguatan kelembagaan rantai pasok kelapa sawit ini diharapkan bisa menjadi nilai tambah bagi petani kelapa sawit swadaya yang ada di Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau pada umumnya.
Disampaikan mereka bahwa Provinsi Riau merupakan daerah yang memiliki luas lahan komoditas kelapa sawit terbesar di Indonesia. Potensi ini semestinya menjadi salah satu penggerak utama ekonomi kerakyaran di wilayah ini.
Ada beberapa pelaku usaha yang terlibat dalam proses bisnis kelapa sawit ini meliputi petani, pedagang dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Untuk mencapai keberlanjutan bisnis ini maka pelaku usaha mesti bersinergi dalam meningkatkan kinerjanya melalui suatu strategi rantai pasok kelap sawit di daerah.
Namun disatu sisi, pelaku usaha yaitu petani swadaya memiliki banyak keterbatasan dalam menjalankan proses bisnis ini. Ada banyak faktor yang menyebabkan daya saing petani swadaya belum optimal di dalam rantai pasok sawit ini.
Mencermati kondisi ini, maka konsorsium pakar peneliti dari IPB Bogor dan UIN Sultan Syarif Kasim Riau melaksanakan penelitian multiyears untuk meningkatkan daya saing petani swadaya. Koperasi petani kelapa sawit di Kabupaten Kampar merupakan salah satu wadah petani swadaya diharapkan dapat terlibat dalam pilot project untuk peningkatan daya saing petani.
Kepala Bappeda Kabupaten Kampar melalui Kabid Ekonomi dan SDA Jhon Mainir, SP menyampaikan bahwa Bappeda Kabupaten Kampar mendukung pilot project implementasi sistem informasi penilaian kinerja dan penguatan kelembagaan rantai pasok kelapa sawit ini sepanjang bermanfaat dan bernilai guna bagi masyarakat terutama masyarakat petani sawit swadaya. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan harga kelapa sawit di Kabupaten Kampar menjadi kompetitif.
“Program ini diteliti oleh pakar atau peneliti dari perguruan tinggi ternama, tentunya harapan kita aplikasi ini berguna untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat bukan malah jadi mudharat,” harapnya. (Herman Jhoni)