BANGKINANG KOTA-bappeda.kamparkab.go.id
Pemerintah Kabupaten Kampar menggelar rapat evaluasi pembangunan jalur interpretasi di kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling bertempat di aula Kantor Bappeda Kabupaten Kampar, Selasa (12/1/21).
Rapat ini dipimpin Asisten Administrasi Pembangunan Setdakab Kampar Suhermi, ST, MT. Hadir Kepala Bappeda Kabupaten Kampar Ir. Azwan M,Si, Kepala Balai BKSDA Riau Suharyono, S.H.,M.Si.,M.Hum, Camat Kampar Kiri Hulu Dasril, Kepala Desa yang wilayahnya berada di aliran sungai Subayang, Perwakilan OPD terkait, Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Kabupaten Kampar Safri, S.Sos dan undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono menyampaikan bahwa BBKSDA Riau berencana tahun ini akan membangun fasilitas olahraga rafting (arung jeram) di sungai Subayang Kecamatan Kampar Kiri Hulu.
Lokasi arung jeram adalah aliran sungai Subayang mulai dari Desa Tanjung Belit hingga desa Pangkalan Serai yang masuk dalam kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling. “Tahun ini rencananya launching wisata air, rafting (arung jeram), Mudah-mudahan kami mendapat dukungan,” ujar Suharyono.
Dijelaskan Suharyono bahwa lokasi wisata air Arung Jeram ini akan melewati sembilan Desa sepanjang sungai Subayang mulai desa Tanjung Belit hingga desa Pangkalan Serai. Nanti akan disediakan 18 unit perahu lengkap dengan sarana pendukungnya. Setiap perahu bisa melayani pengunjung 4-6 orang.
Selain itu akan dibangun rumah dan arena mandi bilas beserta sarana pendukung yang akan dijadikan sebagai visitor center di desa Tanjung Belit tepatnya di objek wisata Batu Dinding. Pembangunan rumah ini dianggarkan sebesar lebih kurang 300 juta rupiah.
Wisata Arung Jeram ini akan dikelola oleh kelompok pemuda dari 9 desa itu. Setiap desa akan dipilih empat orang pemuda. Ada 36 orang pemuda yang akan bertugas menjadi pemandu wisata Arung Jeram ini. Mereka akan dilatih oleh tenaga pelatih profesional dari Citarek Sukabumi Jawa Barat untuk menjadi pemandu wisata arung jeram sungai Subayang.
Diperkirakan, pembangunan wisata Arung Jeram ini akan memakan biaya sebesar Rp. 1,3 Miliar dan dana itu bukan bersumber dari APBN tapi dari pihak lain. “Kalau ini terwujud, Insya Allah arung jeram (Rafting) ini satu-satunyan di Sumatera Tengah yang terbaik dengan jalur yang terpanjang,” ujar Suharyono.
Oleh sebab itu Suharyono berharap dukungan kepala desa, kecamatan dan pemerintah Kabupaten Kampar untuk mewujudkan wisata air Rafting di kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling tersebut. “Ini tentu tidak terlepas dari dukungan bapak ibu, di desa, di kecamatan dan Kabupaten,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Bappeda Kabupaten Kampar Azwan menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kampar sangat mendukung pembangunan wisata Arung Jeram di sungai Subayang kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling tersebut. Pembanguan wisata arung jeram ini akan mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Kampar.
Kemudian salah satu point kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kampar dengan BBKSDA Riau adalah pengembangan wisata alam terbatas. “Pembangunan wisata rafting ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan objek wisata di Kampar dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu Azwan mengajak kepala desa dan camat untuk mendukung terwujudnya wisata Rafting ini. “Mari sama-sama kita dukung apa yang telah direncanakan BBKSDA ini,” ajak Azwan.
Terkait pembangunan jalur interpretasi di kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling ini terungkap bahwa dari 36 Km rencana pembangunannya, sudah terealisasi 22 KM atau 61,11 %, sisa 14 KM lagi akan dilanjutkan pembangunannya tahun ini.
Usai rapat evaluasi jalur interpretasi ini, Kepala Bappeda Kabupaten Kampar Azwan, bersama Asisten Administrasi Pembangunan Setdakab Kampar Suhermi, Kepala BBKSDA Riau Suharyono menemui Bupati Kampar Catur Sugeng Sutanto, SH di ruang kerja Bupati Kampar untuk melaporkan hasil rapat tersebut.
Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto sangat mendukung pembanguan wisata Arung Jeram tersebut dan juga mendukung kelanjutan pembangunan jalur interpretasi di kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling. (Herman Jhoni)