BANGKINANG KOTA--bappeda.kamparkab@go.id
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kampar menggelar Rapat Pembahasan Laporan Awal Peningkatan Akses Terhadap Sumber Daya di Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling Untuk Penghidupan Berkelanjutan dan Rapat Pembahasan Laporan Akhir Penyusunan Dokumen Dimensi Kemiskinan Lokal di Kabupaten Kampar, yang digelar di ruang rapat Muara Takus kantor Bappeda Kabupaten Kampar, Rabu (16/8/2023)
Rapat ini dipimpin Kabid Litbang Bappeda Kampar Dhesi Elyanti mewakili Kepala Bappeda Kabupaten Kampar Ardi Mardiansyah, S.STP, M.Si. Kedua Dokumen ini disusun oleh Bappeda Kabupaten Kampar Bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yoyakarta.
Materi dokumen Peningkatan Akses Terhadap Sumber Daya di Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling Untuk Penghidupan Berkelanjutan disampaikan oleh narasumber dari UGM Prof. Dr. Ahmad Maryudi. Sedangkan materi tentang Dokumen Dimensi Kemiskinan Lokal di Kabupaten Kampar disampaikan narasumber Dr. Pande Made Kutanegara, M,Si dari Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada.
Narasumber Prof. Dr. Ahmad Maryudi dalam paparannya menyampaikan bahwa tujuan dari penelitian dan penyusunan dokumen ini untuk menganalisis akses masyarakat desa di dalam dan sekitar Suaka Margasatwa Rimbang Baling terhadap sumber daya hutan, dan merumuskan strategi penghidupan yang berkelanjutan. Salah satu sasarannya adalah Merumuskan prioritas strategi penghidupan berkelanjutan masyarakat desa hutan.
Sebelumnya tim peneliti yang terdiri dari Prof. Dr. Ahmad Maryudi, Emil Kamila, S.E. M.Dev., Triyastuti Setianingrum, S.I.P.., M.Sc, Wivaqussaniyah, M.Sc, dan staf pendukung telah melaklukan penelitian dan mengambil data di tiga desa dari 9 desa yang ada di Kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling yakni desa Tanjung Belit, Desa Muara Bio dan Desa Aur Kuning. Teknik pengumpulan data menggunakan sistem kuantitatif, kualitatif dan review dokumen sekunder.
Praktek/inisiatif lokal untuk pengelolaan sumber daya alam diantaranya Pengelolaan lubuk larangan di sepanjang Sungai Bio dan Sungai Sebayang dengan cara pengelolaan sungai dan memperbanyak populasi jenis air tawar. Kemudian pengelolaan hutan larangan adat melalui pengelolaan akses area hutan dan pengelolaan destinasi wisata.
Kemudian narasumber Dr. Pande Made Kutanegara, M,Si dari Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada menyampaikan materi tentang Dimensi Kemiskinan Lokal di Kabupaten Kampar. Disampaikan Pande bahwa faktor kemiskinan di Kabupaten Kampar disebabkan oleh Pendidikan, Kesehatan dan Penghasilan.
Upaya Penanggulangan kemiskinan ini dapat dilakukan dengan cara : Perlu intervensi pemerintah dalam penentuan harga karet, Membuka akses Masyarakat di Kawasan hutan untuk bisa bekerja di luar, Mempermudah akses penduduk terhadap Pendidikan yang lebih tinggi, dan Memperluas cakupan akses Kesehatan.
Dalam sesi diskusi banyak pertanyaan, saran dan ipendapat yang disampaikan oleh peserta rapat seperti yang disampaikan oleh Herman Jhoni (Fungsional Perencana Ahli Muda Bappeda Kampar), Sekretaris BPBD Kabupaten Kampar M. Katim, Kabag SDA Setdakkab Kampar Syafruddin, Kabid Dinas Dikpora Nandang, Kasi PMD Kecamatan Kampar Kiri Hulu Mazri. Semua pendapat dan saran yang disampikan peserta menjadi masukan bagi tim peneliti untuk kesempurnaan dokumen tersebut. (Herman Jhoni)