Tapung Raya-bappeda.kamparkab.go.id
Wilayah Tapung Raya (Kecamatan Tapung, Tapung Hulu dan Tapung Hilir) di lalui oleh beberapa ruas jalan Provinsi. Diantaranya ruas Jalan Bangkinang- Petapahan, ruas jalan Simpang Gelombang-Simpang TB, ruas jalan Petapahan-Garuda Sakti dan ruas Jalan Suram-Sontang.
Hanya saja sebagian besar ruas jalan tersebut saat ini dalam kondisi rusak parah dan bahkan sering memakan korban jiwa. Untuk itu masyarakat berharap Pemerintah Provinsi Riau segera memperbaiki ruas jalan yang rusak tersebut.
Camat Tapung Irwansyah didampingi Sekcam Tapung Suprapto, Kasubbag Keuangan dan Program Oki Ferdiansyah, Kasi Trantib Baidarus kepada website bappeda.kamparkab.go.id, 10 Juli 2019 mengungkapkan bahwa salah satu kebutuhan pembangunan yang prioritas di wilayah Tapung adalah pembangunan infrastruktur jalan.
Disampaikan Irwansyah bahwa Pemerintah Kabupaten Kampar sudah berbuat banyak untuk pembangunan di kecamatan Tapung seperti pembangunan jalan-jalan Kabupaten yang menghubungkan desa-desa di wilayah kecamatan Tapung. “Masyarakat menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kampar yang telah memberikan perhatian terhadap pembangunan di wilayah Tapung, khususnya pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Saat ini dari 24 desa yang ada di Kecamatan Tapung, tinggal lagi tiga desa yang belum memiliki akses jalan aspal penghubung antar desa. Tiga desa tersebut yakni Desa Batu Gajah, Desa Sei Agung dan Desa Pagauruyung. Jalan menuju Desa Batu Gajah yakni ruas Petapahan-Batu Gajah atau Batu Gajah-Kusau Makmur, Jalan menuju desa Sei Agung yakni ruas Kusau Makmur-Sei Agung dan jalan menuju desa Pagaruyung. Untuk ruas jalan di dalam wilayah desa Pagaruyung saat ini sudah diaspal tinggal lagi ruas jalan penghubung desa Pagaruyung dengan jalan lintas Muara Mahat-Mataram (Sei Putih).
Disampaikan Irwansyah bahwa terkait infrastruktur ini, yang paling urgen saat ini adalah perbaikan ruas jalan provinsi, yakni ruas jalan Bangkinang-Petapahan dan ruas jalan Simpang Gelombang-Simpang TB. “Ruas jalan Provinsi rusak parah bahkan ada beberapa titik di flamboyan yang setengah badan jalan rusak tak bisa dilewati sehingga mengharuskan pengguna jalan antri dan sistem buka tutup,” ujarnya.
Untuk itu pemerintah kecamatan dan masyarakat berharap pemerintah Provinsi bisa segera memperbaiki ruas jalan ini. Kondisi jalan rusak ini tidak saja mengancam korban jiwa tapi juga mengganggu terhadap perkembangan ekonomi masyarakat.
Kepada pemerintah Kabupaten Kampar diharapkan juga bisa memfasilitasi atau memperjuangkan ke provinsi agar jalan ini sesegera mungkin di perbaiki. “Kita berharap pemerintah Kabupaten Kampar juga mendorong pemerintah Provinsi untuk memperbaiki ruas jalan ini,” harap Irwansyah.
Sementara itu ditempat terpisah Camat Tapung Hulu Sutani Rakhmat kepada website bappeda.kamparkab.go.id, menyampaikan bahwa salah satu program prioritas yang paling dibutuhkan di wilayah kecamatan Tapung Hulu adalah pembangunan infrastruktur jalan. Ada 14 desa di kecamatan Tapung Hulu dan belum seluruh akses jalan ke desa tersebut yang di aspal.
Ada lima desa yang berbatas dengan Rokan Hulu yang mendesak untuk dibangun jalan aspal yakni desa Tanah Datar, Intan Jaya, Muara Intan, Rimba Makmur dan Rimba Jaya. Jalan menuju lima desa ini dihubungkan oleh jalan provinsi ruas Suram-Sontang.
Hanya saja jalan tersebut mulai dari Desa Sinamanenek menuju lima desa belum diaspal dan ada satu jembatan diruas jalan tersebut yang dibangun oleh PT. Caltex pada tahun 1973 putus sejak dua tahun lalu. Akibatnya pengguna jalan dari lima desa harus melalui jalur alternatif yang jarak tempuhnya lebih jauh dan kapasitas beban jalan terbatas. Untuk saat ini jembatan yang putus itu sedang diperbaiki oleh pemerintah Provinsi Riau.
Jalan Provinsi ruas Suram-Sontang dalam kondisi rusak parah. ”Kita berharap Pemerintah Provinsi dapat segera memperbaiki ruas jalan ini, apalagi ruas jalan ini sangat strategis untuk mobilitas orang dan barang. Sebagian besar jalan ini masih pengerasan,” ujar Sutani.
Disamping itu kata Sutani Rakhmat ada beberapa ruas jalan yang perlu segera di aspal diantaranya, ruas Sinamanenek-Danau Lancang sepanjang 8 km. “Kalau ruas ini diaspal, maka jarak Suram ke Sinamanenek jadi dekat tinggal 10 km, karena ada jalan pintas melalui jalan poros. Saat jarak tempuh Sinamanenek suram lebih kurang 20 km. Kita berharap ruas ini segera dibangun,” ujarnya.
Kemudian kata Sutani Rakhmat, untuk menjangkau lima desa diperbatasan Rokan Hulu ada jalur yang lebih dekat yakni melalui jalur Kasikan-Rimba Makmur yang bisa di tempuh sekitar 7 KM. Ruas jalan sudah ada tapi masih dalam areal perkebunan PTPN V yang dalam kondisi pengerasan. “Kalau jalur ini dibuka dipastikan waktu tempuh ke lima desa semakin mudah, singkat dan murah,” ujar Sutani.
Selanjutnya ada pembangunan infrastruktur yang sangat strategis yang perlu di bangun di Tapung Hulu yakni ruas jalan Danau Lancang-Tebing Lestari (Tapung Hilir)-Kijang Rejo (Tapung) dengan panjang lebih kurang 11 km. Kalau ruas ini dibangun (diaspal) akan memudahkan akses Tapung Hulu ke Pekanbaru. Ruas jalan ini masuk dalam lingkar Tapung Raya.
Disamping infrastruktur jalan ada juga kebutuhan infrastruktur listrik yang dibutuhkan masyarakat Tapung Hulu. Ada satu dusun di Desa Sinamanenek yang saat ini belum dialiri listrik PLN yakni dusun Kepanasan. “Untuk kebutuhan penerangan, masyarakat di Kepanasan menggunakan genset,” jelas Sutani.
Sementara itu, Camat Tapung Hilir melalui Kasi Kessos Dra. Yulidar menyampaikan bahwa kebutuhan program pembangunan di Tapung Hilir selain infrastruktur ada program kesejahteraan sosial seperti pembinaan kelompok ibu-ibu untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Banyak kelompok ibu-ibu yang butuh pembinaan dan bantuan pemerintah. Ada 16 desa di Tapung Hilir yang masing-masing memiliki kelompok masyarakat.
Disampaikan Yulidar bahwa sebagian besar masyarakat Tapung Hilir bermata pencarian perkebunan kelapa sawit. Hanya saja saat ini banyak kebun kelapa sawit yang akan replanting dan sebagian besar banyak yang buahnya sudah trek (turun). Untuk memenuhi kebutuhan keluarga itu perlu usaha lain seperti keterampilan menjahit, membuat kue bagi ibu-ibu.
Diakui Yulidar perhatian pemerintah cukup besar terhadap pemberdayaan pemerintah termasuk perhatian yang diberikan oleh TP-PKK Kabupaten Kampar. “Berbagai lomba yang ditaja oleh TP-PKK mendorong para ibu untuk meningkatkan keterampilan,” ujar Yulidar.
Kemudian Yulidar berharap kalau ada pelatihan ibu-ibu oleh dinas/instansi sebaiknya juga dibarengi dengan bantuan seperti pelatihan menjahit yang disertai dengan bantuan mesin jahit, pelatihan membuat kue ada bantuan alat kue. “Disamping ilmu mereka juga butuh modal alat, makanya dibutuhkan bantuan alat,” ujarnya. (Herman Jhoni)