BANGKINANG-bappeda.kamparkab.go.id
Desa Pulau Jambu dan Desa Rumbio di kecamatan Kampar merupakan dua desa yang mendapat program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Program penyediaan air bersih di dua desa ini secara umum berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa kendala.
Namun kendala-kendala itu bisa diatasi dengan baik. Warga Pulau Jambu dan Rumbio berharap Program Pamsimas ditempat mereka ini terus dikembangkan mengingat warga memang membutuhkan fasilitasair bersih.
Dari hasil kunjungan bappeda.kamparkab.go.id di dua desa tersebut, 3-4 Oktober 2019, didapat informasi bahwa program pamsimas untuk desa Pulau Jambu, bak penampungan dibangun di Dusun II Nusa Permai. Bak penampungan ini dapat melayani warga di tiga dusun yakni Dusun I, II dan III. Sedangkan untuk Dusun IV Nusa Damai belum terjangkau karena jarak yang cukup jauh.
Menurut penjelasan Kasi Pemerintahan Desa Pulau Jambu Taufik Hidayat, bahwa Pamsimas di Pulau Jambu sudah tersambung ke rumah warga sebanyak 70 SR. Penyambungan ke rumah ini dilakukan tahun 2017. Sedangkan tahun 2018-2019 belum ada penambahan sambungan rumah (SR) yang baru. “Penyebabnya karena sebagian masyarakat belum membutuhkan, disebabkan mereka sudah memiliki sumur dengan kualitas air cukup bagus,” ujar Taufik.
Bak penampungan Pamsimas di Desa Rumbio
Setiap rumah yang sudah menikmati fasilitas air bersih dikenakan iuran Rp.10.000/rumah/bulan. Setiap KK penerima fasilitas Pamsimas ini dikenakan iuran secara merata karena disini belum tersedianya meteran ditiap rumah. Namun demikian meskipun iuran tergolong kecil, tapi masih banyak warga yang menunggak, dengan alasan tidak mampu membayar.
Solusinya oleh pengelola, pamsimas juga difungsikan sebagai depot air. Dimana air tersebut dijual Rp. 2.000/galon. Setiap hari rata-rata terjual 30 galon. Pembagiannya Rp. 1.000/galon untuk petugas dan Rp.1.000 untuk biaya operasional termasuk bayar listrik.
Menurut Taufik, kedepan desa Pulau jambu masih membutuhkan pengembangan pamsimas khususnya di Dusun IV Nusa Damai. Mereka minta dibangun tower dan bak panampung di Dusun IV Nusa Damai yang jaraknya cukup jauh dari dusun I, II dan III. Di Dusun IV Nusa Damai sering terjadi kekeringan sumur khususnya dimusim kemarau.
Saat ini jumlah KK di Desa Pulau Jambu tercatat sebanyak 450 KK dengan jumlah penduduk 1.958 jiwa yang tersebar di IV dusun. Hampir 50 % mereka sudah mendapat fasilitas air bersih.
Sementara itu untuk Desa Rumbio didapat seperti yang diungkapkan Ketua KPSPAM (Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum ), Kito Basamo Desa Rumbio Ali Hendra bersama Bendahara Tri Utami bahwa jumlah jkumlah penduduk Desa Rumbio saat ini tercatat sebanyak 807 KK dengan jumlah penduduk 3009 jiwa.
Air bersih di Desa Rumbio
Jumlah sambungan rumah (SR) sudah mencapai 157 SR. Sebagian ada yang menggunakan meteran sebagian belum. Harga air Rp. 2000/meter. Rata-rata warga memakai air 10-15 meter kubik perbulan.
Untuk Dusun V dan VI sumber air berasal dari sungai kecil yang perbulannya dikenakan 15.000/kk. Untuk Dusun VII dan VIII yang belum pakai meteran dikenakan Rp. 20.000/kk.
Pemasukan dari penjualan air ini mencapai kisaran dua juta rupiah hingga tiga juta rupiah perbulan disaat air lancar (tidak musim kemarau). Namun saat musim kemarau pendapatan tinggal satu juta rupiah per bulan. Sampai saat ini belum ada sangsi bagi yang belum bayar (nunggak). Hasil penjualan air digunakan untuk biaya operasional.
Pamsimas di Desa Rumbio menggunakan sistem gratifikasi dengan mengambil sumber air dari mata air di ketinggian dan dikumpulkan di bak panampung tanpa tower.
Pada Tahun 2020 ini diusulkan sambungan 100 SR di Dusun Pulau Sialang. Khusus untuk Dusun V dan VI sudah ada saluran air tapi belum ada SR. Mereka mengharapkan kedepan tahun 2020 dapat direalisasikan penyambungan 100 SR di Dusun Pulau Sialang. (Herman Jhoni)