Tim Percepatan Evaluasi dan Monitoring Kegiatan Prioritas 2019

BANGKINANG-bappeda.kamparkab.go.id

Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Kampar Ir. H. Azwan, M.Si  yang juga Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kampar pimpin Rapat Evaluasi Kegiatan Prioritas  Tahun 2019 dan rencana Monitoring Kegiatan Tahun 2019 yang digelar di aula Bappeda Kabupaten Kampar, Rabu (23/10/19).

Rapat tersebut dihadiri Inspektur Kabupaten Kampar Drs. Muhammad, M.Si, Staf Ahli Bupati Kampar H.  Suhermi, ST, MT, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kepala Dinas PMD Febrinaldi Tri Darmawan, Kepala BPKAD Edwar, SE, Kepala Dinas PMPTSP Hambali, SE, MH,  anggota Tim Percepatan, Camat, Kepala Desa dan OPD terkait dilingkup Pemerintah Kabupaten Kampar.

Beberapa agenda yang dibahas dalam  rapat tersebut yakni, Evaluasi Kegiatan Prioritas Tahun 2019 diantaranya Jalur Interpretasi di Kampar Kiri Hulu, Pembangunan Jalan Poro-Sei Jernih, ICS, Pasar Tambang dan Pembangunan  Jembatan Rumbio.

Kemudian  juga dibahas  perihal Penyiapan  Proposal usulan kegiatan prioritas 2020-2022 yang sumber dana APBN dan APBD Provinsi Riau  Diantaranya Perencanaan Penataan Taman Kota, Perencanaan Panataan Kawasan BRS, Perencanaan Turap Sungai, Perencanaan Pelebaran Jalan Prof.  M. Yamin,  Lanjutan dua jalur Jalan Nasional Kualu-Batas Kota Bangkinang,  Perencanaan Jalan Strategis Kabupaten  dan selanjutnya pembahasan   Rencana Monitoring  Kegiatan Strategis Tahun 2019.

Rapat berjalan lancar  dan terarah. Banyak masukan dan saran yang disampaikan oleh peserta rapat. Peserta rapat sepakat bagaimana   agenda pembangunan prioritas ini bisa berjalan tepat waktu sesuai dengan rencana. Mereka sepakat untuk mengatasi berbagai persoalan yang ditemukan dilapangan terkait pelaksanaan  agenda pembangunan tersebut.

Dalam rapat  terungkap  bahwa untuk perencanaan Taman Kota Bangkinang diminta kepada Dinas Perkim Kabupaten Kampar merencanakannya  dan jika  diperlukan untuk percepatan dipersilakan menggunakan  tenaga konsultan individual penataan kota sesuai aturan. “Program kegiatan  untuk perencanaan tersebut silakan masukkan  kedalam KUA-PPAS  2020 yang sedang disusun di Bappeda  oleh masing-masing Dinas dan  setiap  OPD  agar memprioritaskan  yang sudah  menjadi program  Prioriotas  Daerah sesuai RKPD dan RPJMD  dan dimasukkan dalam Renja  OPD masing-masing,” jelas Azwan.

Rapat Evaluasi Kegiatan Prioritas  Tahun 2019 di aula Bappeda Kabupaten Kampar, Rabu (23/10/19). (Herman Jhoni)

Untuk perencanan pembangunan Taman Kota disarankan  mengambil contoh seperti  taman kota  dan alun alun Kota Surabaya dan Kota Bandung. Taman Kota Bangkinang  nantinya berfungsi sebagai taman kota, alun alun dan Ikon. Tiap-tiap RTH  (ruang terbuka hijau) memiliki   tema seperti tempat joging,  alun-alun dan lain-lainnya.

Staf Ahli Suhermi menyampaikan  bahwa untuk kawasan RTH  sesuai dengan undang-undang luas RTH minimal 20 %  dari luas Kota.  Dinas Perkim diminta  agar menyiapkan  dokumen perencanaan  kota berupa  dokumen RTRW RDTR  yang menjadi dasar  untuk perencanaan RTH Kota Bangkinang.

Kepala Dinas PMPTSP Hambali menambahkan bahwa Kabupaten Kampar adalah  daerah transit. Untuk itu perlu ditingkatkan  fasilitas-fasilitas seperti kuliner  dan taman Kota (rest area).

Terkait Pasar Tambang,  terungkap bahwa kios sebagian besar sudah ditempati, sedangkan kios yang belum ditempati  menunggu kesepakatan dengan pemilik bangungan awal  apakah tetap mereka sendiri yang menempati atau disewakan kepada pihak lain. Untuk sisa pekerjaan yang belum dibayarkan  diharapkan berkoordinasi  dengan  Inspektorat  dan BPKAD   Kabupaten Kampar sesuai aturan.

Kemudian mengenai pembanguan jembatan Rumbio, Dinas  Perdagangan Koperasi dan UKM hanya membantu  pengosongan bangunan Kios dan Los.   Untuk  pembongkaran  di follow up oleh dinas  PUPR dengan membentuk tim pembebasan.

Kades Rumbio  menanggapi, bahwa  kios sudah kosong namun belum dibongkar  karena masih  menunggu tim  penilai  dari tim, terkait nilai bongkar kios. “Kontraktor  sudah mulai bekerja,” jelasnya.

Ketua Tim Percepatan, Azwan menyampaikan  bahwa terkait pembangunan jembatan Rumbio ini,  tim yang  telah ditunjuk yakni,  PUPR, Dinas Perdagangan, Inspektorat dan BPKAD untuk langsung  turun hari ini  (Rabu), menilai  bongkaran kios  untuk selanjutnya dilelang  agar dimasukkan  ke kas daerah.

Dalam rapat tersebut  juga dibahas  mengenai Integrated Cold Storage (ICS) atau fasilitas pendinginan ikan terintegrasi yang terletak  di Kecamatan Kampa. Kemudian juga dibahas mengenai pembangunan jalur  interpretasi yang menghubungkan 9 (sembilan) desa di Kampar Kiri Hulu serta  pembahasn agenda  pembangunan prioritas lainnya. (Herman Jhoni)