Kepala Bappeda Bersama Mitra Kerja Jelajahi SM Bukit Rimbang Baling

KAMPAR KIRI HULU-bappeda.kamparkab.go.id

Kepala Badan Perencanaan  Pembangunan  Daerah (Bappeda) Kabupaten Kampar Ir. Azwan, M.Si bersama mitra kerja  jelajahi  Suaka Margasatwa  Bukit Rimbang Baling di Kecamatan  Kampar Kiri Hulu, Kamis (7/5/20). Kegiatan ini  diberi  nama Rimbang Baling Adventure  (Petualangan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling).

 

Dalam rombongan adventure itu terdiri dari Kepala Bappeda Kampar Ir. Azwan MSi beserta staf,  Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya  Alam (BBKSDA) Riau Suharyono beserta staf, Kepala Dinas Pariwisata  Kabupaten Kampar Zulia Dharma, Camat Kampar Kiri Hulu Dasril, pihak swasta Divisi Pengembangan Jalan TOL  PT Hutama Karya (Persero),  Pelaku usaha Surya Darmawan dan pengusaha Wayan DeCotoz.

 

Pemandangan SM Bukit Rimbang Baling

Rimbang Baling Adventure ini merupakan bagian dari kegiatan monitoring kegiatan tahun 2019 dengan mitra BBKSDA Riau dan juga pelaku usaha pariwisata owner DeCotos Villa XIII Koto Kampar yang berkomitmen untuk berkolaborasi dengan semua stakeholder untuk pengembangan wisata alam di kawasan hutan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling. Beberapa kegiatan monitoring ini meliputi pelaksanaan pembangunan di  kecamatan Kampar Kiri Hulu seperti pembangunan jalur interpretasi  yang menghubungkan 9 Desa di  dalam kawasan  Suaka Margasatwa Rimbang Baling di Kampar Kiri Hulu, pembangunan  beberapa jembatan dan sarana listrik.

 

Tidak  itu saja Divisi Pengembangan Jalan TOL  PT Hutama Karya (Persero) saat  kegiatan  Rimbang Baling Adventure  ikut memberikan bantuan dalam bentuk sembako  senilai sepuluh  juta  rupiah kepada  masyarakat di Kampar Kiri Hulu. Ditambah  dengan  bantuan 100 botol fruit orange fresh Handsanitizer spray  dari pengusaha Surya Darmawan. Bantuan ini diberikan dalam upaya pencegahan pandemi Covid-19.

 

Piyau Transportasi Sungai Subayang

Perjalanan diawali dari Desa  Tanjung Belit pukul 11.30 wib, menuju Desa Tanjung Beringin. Dengan  menaiki empat unit  Piyau (alat tarnsportasi sungai  Subayang), rombongan menyusuri aliran  sungai Subayang yang terkenal dengan kejernihan airnya. Pemandangan alam di kawasan Suaka Margasatwa Rimbang Baling  yang sejuk dan asri terbentang disepanjang perjalanan.

 

Rombongan menyempatkan diri  singgah di air terjun  Batu Dinding  yang merupakan salah satu objek wisata yang terkenal di  Kampar Kiri Hulu.  Sesampai di Desa  Muara Bio, Kepala Bappeda dan rombongan  meninjau jembatan gantung  Sei Didu Desa Muara Bio  yang dibangun oleh Direktorat  Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum RI Tahun Anggaran  2019. Pemandangan alam yang  dihiasi pelangi terlihat begitu indah    dari jembatan Sei Sidu Muara Bio siang itu.

 

Dengan menaiki  sepeda  Kepala Bappeda  juga menjelajahi jalur interpretasi Desa Muara Bio – Desa Batu Songgan Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang  berada dalam Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling. Sebagian ruas interpretasi tersebut  saat ini sudah bisa dilewati.

 

Titik terakhir  perjalanan Rimbang Baling Adventure di Desa Tanjung Beringin. Sebelum kembali ke titik kumpul di  Desa Tanjung Belit, rombongan menyempatkan mandi  di sungai Subayang.   Rasa  letih dan haus   setelah perjalanan seharian di saat menunaikan ibadah puasa  terasa  hilang  ketika menceburkan diri ke air sungai   yang jernih  dan sejuk.  Rasa  bahagia  dan gembira terpancar dari wajah seluruh anggota rombongan setelah menempuh perjalanan yang mengesankan.

 

Rangkaian kegiatan diakhiri  dengan berbuka bersama di rumah salah seorang warga di desa  Tanjung Belit. Kepada    rombongan disuguhkan kuliner khas  Kampar Kiri Hulu seperti sambal ikan kacau dan tumi lompok ayam.

 

Kepala Bappeda Kampar Azwan  kepada wartawan disela-sela perjalanan menyampaikan bahwa kegiatan Rimbang Baling Adventure ini  disamping monitoring kegiatan tahun 2019, juga sebagai  bagian Tadabbur alam, mengagumi  indahnya ciptaan Allah SWT,   Sungai Subayang  yang mengalir di kawasan Suaka Margasatwa Rimbang Baling.  Sungai Subayang merupakan urat nadi perekonomian sebagai jalur transportasi utama Piyau angkutan orang dan barang. “Semoga dengan telah dimulainya pembangunan jalur interpretasi yang melintasi 9 Desa sepanjang 37 KM sebagai jalur alternatif jalan darat roda dua bisa terwujud sesuai target tahun 2022. Inshaa Allah,” ujar Azwan. (Herman Jhoni)